Thursday, March 24, 2011

Belekan Itu Menyiksa!-Part II



Rabu 23 Maret 2011
Pagi-pagi saya kaget bukan kepalang. Saya niat bangun pagi tapi mata kanan saya tidak bisa membuka. Waa panik!!! Saya kucek-kucek mata saya. Buset dah saya tahu penyebabnya, banyak sekali kotoran mata yang telah mengeras dan membuat kelopak mata saya tidak bisa membuka. Huhuhuh. Setelah berusaha keras dan membasahi dengan air akhirnya bisa terbuka juga. Namun saya merasa ada yang lebih aneh dengan mata kanan saya, lebih berair dari biasanya dan juga lebih merah. Teman-teman kontrakan saya mulai panik dan curiga dengan belekan saya ini dengan memberikan asumsi-asumsi macam-macam yang makin bikin saya jiperr. Bahkan mereka terus mendesak saya untuk segera periksa ke dokter mata di Kota Semarang. Duh ngebayangin saja sudah males.
Saya pun sms dan cerita kondisi mata saya kepada kedua orang tua saya dan sahabat saya Olin. Mereka sepakat untuk menyuruh segera pulang ke Salatiga untuk diperiksakan di dokter mata di Salatiga.
Setelah mengikuti kuliah di hari itu, tekad saya sudah bulat. Hari itu juga saya sudah harus ada di Salatiga, toh lebih enak sakit di rumah sendiri daripada sakit di perantauan kan?
Tapi sayangnya cuaca tidak mendukung saya saat itu. Sepanjang perjalanan seperti main tebak-tebakan buah manggis. Sebentar hujan, sebentar terang benderang. Grrr. Namun cuaca begitu doang mah tidak menghentikan niat saya untuk pulang ke rumah.
Walau konsekuensinya, begitu saya melihat cerminan saya di kaca. Lengkaplah sudah. Mata kiri saya juga menjadi merah menyala. Siallllllllllllllllllll!!!!!
Rabu kemarin, belum jadi periksa karena kedua orang tua saya ada keperluan mendadak,
kedua mata saya memerah, dan saya terus menggunakan obat tetes mata berharap esok hari sudah mereda belekan saya.

Belekan Itu Menyiksa!-Part I




Dear Stufliers,
Pernah ngalamin belekan? Apa pendapat kalian?
Bagi saya, belekan itu menyiksa!
Sebentar-sebentar, apa sih itu belekan?
Jadi setelah googling kesana kemari saya peroleh kesimpulan bahwa belekan atau dalam istilah medisnya disebut dengan konjungtivitas merupakan kondisi dimana terjadi peradangan pada konjungtiva atau sisi dalam kedua kelopak mata yang menutupi sisi putih mata sehingga membuat sisi yang berwarna putih dari mata kita berubah warna menjadi merah.

Sunday, March 20, 2011

Semester Empat is Killing Me

Hey Stufliers! Selamat malam.
Bagaimana kabarnya nih? Semoga selalu baik-baik saja sehingga bisa terus mampir ke blog saya ini. ^^
Well, tapi beribu-ribu permintaan maaf saya sampaikan kepada kalian semua karena oh karena...saya jarang ngepost akhir-akhir ini.
Banyak sekali hal yang membuat saya akhirnya tidak memiliki waktu luang barang sejenak untuk menulis dan mencorat-coret dinding blog saya.
Salah satunya adalah terima kasih kepada kuliah saya di semester empat yang super padaaattt dan ampun-amppunan.
Duh bagi saya semester empat merupakan titik awal dari penderitaan di sisa-sisa waktu kuliah saya.
Bagaimana tidak jadwal kuliah yang tidak manusiawi, mata kuliah yang susah, dan juga dosen beraneka warna, rasa, dan bentuk saya temui di semester ini.
Jadwal kuliah saya yang paling berat adalah di awal minggu yakni di hari Senin. Jadi saya (hanya) kuliah sebanyak 9 sks dari jam setengah tujuh pagi sampai jam setengah lima sore. Sedikit ya? Duh rasanya punggung dan pantat pegalnya bukan main karena harus duduk manis selama hampir 10 jam-an. Mana saya harus balik ke Semarang pagi-pagi buta dikala matahari belum keluar, kabut masih tebal, dan bintang masih bersinar terang dari Salatiga demi mengejar kuliah jam setengah 7 di hari Senin.
Arggghhh.
Mata kuliah yang saya hadapi?
Duh mulai nih kelihatan susahnya dari mata kuliah-mata kuliah yang ada di program studi saya. Mulai mata kuliah hitung-hitungan menghitung mean median modus kemudian diterapkan di rumus chi square (tahu kan mata kuliah apa?), mata kuliah analisa-analisa, hingga mata kuliah bernegosiasi yang (mungkin) bisa digunakan untuk menegosiasikan pengakhiran sesegera mungkin kuliah pada hari itu karena mahasiswa sudah capek, sudah ngantuk, sudah lapar, dsb heheheh. Belum di semester empat ini ada mata kuliah yang memberikan tugas untuk melakukan penelitian ke desa-desa dan mengikuti rapat anggota dewan Provinsi. Duh semoga tidak nambah lagi tugas-tugasnya saya sudah kenyang pak, bu....
Bagaimana dengan para dosen?
Grr setali tiga uang, macam-macam saja polah tingkah dan sepak terjang dari dosen-dosen. Dosen yang killer (atau ngiler?), dosen gaul (sampai ilmunya tentang perboyband-an Korea patut diacungi jempol), dosen yang mengajar lempeng kaya di SMA-SMA, hingga dosen yang super aktif memberikan pertanyaan kepada para mahasiswa saya temui di semester empat ini. Yang tambah bikin keki semua dosen sepertinya sedang mengalamu kefanatikan terhadap apa yang disebut dengan tugas hingga tiap minggu rasanya saya tidak bisa refreshing dengan tenang ketika pulang diakhir minggu karena selalu saja ada tugas yang saya bawa pulang untuk dikerjakan.
Duh maakkk.